AHU (Air handling Unit) merupakan bagian dari perangkat pendingin udara dari sistem chiller yang berfungsi memproses udara dan menentukan kualitas udara yang akan disupply ke ruangan. AHU diletakkan diluar gedung.
Udara yang diproses di AHU terdiri dari supply return air (RA) yang berasal dari udara ruangan dan fresh air yang diambil dari udara luar gedung.
Return air dan Fresh air di filter dari kotoran, debu, partikel yang diudara sehingga udara menjadi bersih selanjutnya udara dipanaskan atau didinginkan dari evaporator yang dilewatkan ke AHU dari chiller, kandungan uap air diudara diserap oleh moisture eliminator sehingga
udara kering dan tidak lembab. Terakhir udara didorong oleh FAN untuk dipompakan ke ruangan.
Bagian-bagian komponen AHU:
1. Inlet filter utama : Menghilangkan partikel besar dari udara segar dari luar
2. Mixing box: Dimana return air kembali disirkulasikan dan dicampur dengan fresh air
3. Fine filter kedua : Menghilangkan partikel dari mix udara return air dan fresh air
4.Heating coil: Menghangatkan udara sesuai dengan temperature yang diinginkan
5.Cooling coil: Mendinginkan udara dan menghilangkan debu
6.Moisture eliminator: membuang air dari resapan uap air udara
7.FAN/Kipas: Menghisap dan mendorong/blow udara ke ruangan
8.Box pembagi: Mendistribusikan udara ke ducting
9.Filter ketiga: Dipasang pada beberapa area diatas ruangan sebagai extra saringan.
10.Damper – mengatur arah aliran dan jumlah volume udara
Standar penentuan kualitas udara ditentukan oleh:
1. Air flow – Turbulen atau laminar
2. Temperature : disesuaikan temperature pemakai
3. Relative Humidity (RH): untuk standar high care area : 50-55%
4. Pressure difference: Positive , untuk high care area tidak diperbolehkan ada tekanan udara kotor dari luar masuk kedalam ruangan
5. Tipe filtration: Eurovent 5-7
Jumlah pertukaran udara: 6-8 dengan 85% recirculation
Perawatan AHU:
Dilakukan perawatan rutin pada AHU dan komponen-komponennya setiap bulanan, kuartal, pertengah tahun atau tahunan dengan membersihkan filter dari kotoran atau mengganti part-part jika ada kerusakan.
1. Cek damper
Memastikan damper dapat membuka dan menutup dengan benar. Kontrol signal dari operator untuk membuka dan menutup secara visual sudah sesuai dengan setting point. Perbaiki setiap aktuator damper ketika ada kerusakan.
2.Verifikasi operasi heating dan cooling valves.
Cek semua heating dan cooling valves. Jika valves tertutup dan supply masih mendinginkan coil berarti valve tidak terpasang dengan benar dan akan menyebabkan pemanasan dan pendinginan secara simultan yang tidak diinginkan. Prosedur yang sama juga dilakukan untuk pengecekan coil.
3.Cek heating, cooling coil dan AHU Filters
Cek secara visual kondisi heating dan cooling coils dan filter. Jika coil terlalu kotor dan filter ngeblok/buntu, ganti filter dan bersihkan coil. Untuk mengecek filter buntu dapat menggunakan static pressure sensor. Coil dan filter yang kotor akan meningkatkan statik pressure sepanjang coil, meningkatkan energy FAN yang dipakai untuk menurunkan transfer panas dari coil.
4.Cek kebocoran Ducting
Secara periodik terlusuri ducting HVAC sambil run dan dengarkan kebocoran udara dari sistem duct. Jika ada kebocoran, pertimbangkan untuk mengganti atau menggunakan sealant untuk menutup kebocoran.
5. Monitor exhaust Fan Controls:
Digunakan untuk mengontrol energi listrik pada fan, dimana penggunaan FAN dikurangi atau diatur dengan memasang variable frequency drivers (VFD) yang dapat diatur flow rate nya pada penggunaan malam hari. Memeriksa secara rutin pulley belt pompa vacuum, bearing dan motor juga merupakan bagian yang terpenting dari perawatan AHU. Pulley jika terlalu kendor akan berpengaruh kepada perputaran exhaust fan. Begitu juga jika ada kerusakan bearing/pecah menyebabkan perputaran FAN akan terganggu. Pemeriksaan pada motor dapat mengacu kepada cara-cara perawatan motor-motor listrik.