Pengkondisian udara dengan sistem chiller memiliki kapasitas dan load yang besar yang biasanya dipakai untuk sistem pendinginan dan tata udara pada gedung, mall, rumah sakit, bangunan bertingkat dan industry. Karena dari segi efisiensi dan dapat menjangkau banyak area. Kegagalan dari system udara tersentral (chiller) akan berakibat bagi banyak area yang dicoverage akan tergganggu. Untuk itu diperlukan pemeriksaan rutin dan perawatan (maintenance) system chiller agar keberlangsungan operasi dapat terus terjaga dan life time (umur) dari suatu peralatan akan lebih lama.
Pada pendingin udara dengan menggunakan sistem chiller, terdapat beberapa bagian peralatan utama:
- Compressor
- Condenser
- Evaporator
- Alat ukur
- AHU/FCU/Ducting
- Panel control
- Pipa
- Pompa
- Cooling tower
- Refrigerant, medium pendinginan (air)
1. Compressor
Compressor bertugas untuk mengkompresikan refrigerant ke sistem pendinginan evaporator. Pemeriksaan rutin pada unit compressor adalah:
- Mengukur tekanan kompressi & temperature refrigerant pada sisi tekanan tinggi (discharge) dan sisi tekanan rendah (suction) dengan pressure gauge dan thermometer.
- Mengukur arus dan tegangan motor penggerak compressor dengan tang ampere (manual) atau dengan power metering yang sudah terpasang dipanel
- Mengukur tekanan oli sebagai pelumas bagian compressor yang bergerak dengan pressure gauge sedangkan level oli compressor dicek pada sight glass secara visual dan tidak boleh kurang dari yang disyaratkan
Contoh checklist pemeriksaan harian compressor:
Contoh plan maintenance unit compressor:
2. Condenser/Cooler
- Tekanan refrigerant diukur secara rutin
- Motor fan berfungsi dengan baik untuk menggerakan udara pendinginan
- Temperatur air inlet/outlet diukur dengan thermometer
- Pompa dan pemipaan serta sirkulasi air berfungsi dengan baik dan tidak ada kebocoran
Plan maintenance unit condenser:
3. Alat ukur
Kegagalan dari alat ukur akan berakibat aliran refrigerant terganggu, segala alat ukur dicek dan pengukuran akurat (terkalibrasi) dan diset ulang apabila terjadi perubahan pada aliran refrigerant.
4. Panel Control/Power
Pemeriksaan bagian panel control:
- Sambungan atau connection kontaktor terpasang dengan baik. Terminal kabel tidak ada yang rusak atau kendor. Semua wiring sudah sesuai standar.
- Setting point diperiksa dan diadjust sesuai keperluan
- Periksa komponen safety dan alarm sistem kalau ada
5. AHU/FCU /Ducting
- Periksa volume udara yang disupply dari air handling unit (AHU)/fan coil unit (FCU) dengan menggunakan air mass flow meter, nilai yang terbaca harus sesuai dengan yang disyaratkan.
- Periksa tekanan & temperature air dingin yang masuk dan keluar AHU dengan menggunakan pressure gauge & thermometer
- Periksa besarnya arus motor penggerak AHU dengan menggunakan tang ampere atau multimeter. V-belt motor ke kipas diperiksa tensionnya (ketegangannya) harus tidak kendor.
- Periksa semua filter udara, moister jika sudah kotor dibersihkan atau diganti apabila kerusakan parah
- Ducting yang merupakan saluran udara harus diperiksa dari kebocoran dan distribusi udara ke setiap ruangan harus sesuai dengan masing-masing kebutuhan. Ini dapat diketahui dengan mengukur temperatur udara tiap ruangan.
6. Pompa
- Motor dan starter pompa harus diperiksa secara rutin, yaitu arus dan tegangan nya harus sesuai dengan nominal.
- Coupling alignment antara shaft motor dan pompa harus dicek dengan dial gauge
- Seal harus dicek, tidak aus dan diganti rutin agar tidak terjadi kebocoran
7. Instalasi Pipa
- Pipa harus dicek secara rutin apakah berkarat, tidak ada kebocoran dan isolasi nya masih cukup baik (isolasi dalam bentuk cladding foam, amaflek, isolasi tape)
8. Cooling tower
- Fan coling tower dan motor dicek apakah arus dan tegangan motor sesuai nominal
- Spray nozzle air di cek kebersihan dan tidak buntu
- Lubrikasi bearing shaft motor fan pompa air
- Strainer pada pompa bersih dari lumpur dan benda asing
9. Refrigerant
- Jumlah refrigerant yang digunakan tidak kurang, apabila kurang akan mempengaruhi sistem pendinginan. Dalam pemipaan yang baik dan tidak ada kebocoran seharusnya level refrigerant dapat dijaga dan tidak perlu penambahan refrigerant dalam waktu yang cukup lama.
Contoh sop pengoprasian unit pendingin chiller: